
Waktu aku kelas satu SMA ada guru matematika yang cantik dan sangat enak  jika memberikan pelajaran. Namanya Asmiati umurnya dua puluh sembilan,  kulitnya putih halus dan bodynya padat berisi terlebih lagi dia menikah  pada usia dua puluh tujuh tapi sekarang janda karna suaminya meninggal  waktu usia perkawinan mereka baru tiga bulan karna kecelakaan  lalulintas. Yang aku senang dari Bu Asmi adalah jika mengajar ia sering  tak sadar kalau bagian atas bajunya agak terbuka sehingga tali BH pada  bagian pundaknya sering terlihat oleh aku yang jika pelajarannya selalu  mengambil duduk di depan dekat meja guru. BH yang dia gunakan selalu  warna hitam dan itu selalu menjadi tontonan gratisku setiap  pelajarannya.
Pagi itu sekitar jam delapan lewat kami sudah dipulangkan karna akan ada  rapat guru. Aku agak kesal karna pelajaran kedua matematika artinya aku  gak bisa ngeliat pemandangan indah hari ini, dan untuk menghilangkan  suntuk aku pun pergi main ketempat kawanku. Aku masih tak tahu aku akan  dapat rejeki nomplok.
Sekitar jam sembilan lewat aku pergi pulang, dan pada saat lewat sekolah  aku melihat Bu Asmi sedang menunggu angkot, aku pun mengajaknya" mari  saya antar Bu " ajakku tanpa berharap dia mau" tapi rumah ibu agak jauh  ko " ia mencoba menolak" gak pa-pa kok bu, gak enak sama guru PPKN "  candakusetelah berpikir sebentar akhirnya ia mau " iya deh tapi ibu  pegangan ya soalnya ibu pernah jatuh dari motor "" silahkan Bu " setelah  itu kau menjalnkan motorku dengan kecepatan sedang.Tangan Bu Asmi yang  berpegangan pada pahaku menyebabkan reaksi pada penisku, apalagi jika  mengerem pada lampu merah aku merasa ada sesuatu yang empuk menekan dari  belakang.
Sampai dirumahnya yang agak berjauhan dengan rumah-rumah yang lain aku  disuruh masuk dulu. Dan ketika sudah duduk di sofa empuk Bu Asmi  bicara"ibu ganti baju dulu ya ko "setelah itu ia masuk kamar dan menutup  pintu mungkin karna kurang rapat sehingga pintu itu terbuka lagi  sedikit. Entah setan mana yang masuk kekepala ku sehingga aku  memberanikan diri untuk mengintip ke dalam. Di dalam sana aku bisa  melihat bagaimana Bu Asmi sedang membuka satu persatu kancing bajunya  dan setelah kancing terakhir ia tidak langsung menanggalkan bajunya,  tapi itu sudah cukup membuat napasku membuat nafasku memburu karna kau  bisa melihat kalau sepasang dadanya yang besar seperti hendak melompat  keluar. Karna terlalu asyik pintu itupun terbuka lebar. Aku kaget dan  hanya bisa mematung karna ketakutan. Bahkan penisku langsung mengkerut.
Melihat aku, Bu Asmi tidak terlihat kaget dan tetap membiarkan bajunya  terbuka. Setelah itu ia mendekati aku" kamu sering ngeliat BH ibu kan "  tanyanya didekat telingaku" i..iya Bu " jawabku ketakutan." kalau gitu  ibu kasih kamu hukuman " lalu ia menarikku dan didudukkan ditepi tempat  tidur." sekarang kamu baring tutup mata dan jangan gerak kalo teriak  boleh aja " katanya dengan suara nafas yang agak memburu.Aku pun menurut  karna merasa bersalah. Lalu ia membuka retsleting celana sekolahku  menurunkan CDnya dan mengelus-elus penisku dengan lembut, setelah  penisku tegak lagi dia berjongkok dan menjilatinya."auh.. uh.. uuh .."  rintihku menahan kenikmatan semantara Bu Asmi sibuk dengan  aktivitasnya"ah .. mmhh.. Bu stop bu" rintihku karna aku merasa seperti  mau meledakDia tak menjawab, malah semakin hebat menyedot penisku.  Tubuhku semakin mengejang dan tanpa bisa kubendung lagi, muncratlah  cairan putih itu dan aku langsung terduduk sambil berpegangan pada tepi  ranjang.

Rasanya seperti sedang melayang, ia telan habis spermaku sementara aku  masih terduduk kaku, malu takut dan senang bercampur jadi satu. Bu Asmi  lalu berdiri dan tersenyum"gimana..lebih enak dari pada cuman liat  khan..?" sambil kedua tangannya menjambak rambutku"iya Bu enak sekali"  jawabku mulai berani sambil ikut berdiri.Setelah wajah kami berhadapan  ia menciumku dengan lembut, lalu membimbingku duduk ditempat tidur. Kami  berpelukan dan Asmi kembali menciumku, lalu melumat bibirku sementara  tangannya menanggalkan seluruh pakaian ku, dengan tangkas aku  mengimbangi gerakan tangan itu sehingga akhirnya kami sama sama tanpa  pakaian. Bedanya aku telanjang bulat sementara Asmi masih memakai BH  hitamnya karna memang sengaja tak ku lepas.
Asmi melepaskan ciuman dibibirku lalu mengarahkan kepala ku kebawah  yaitu payudaranya, aku segera melepas BH nya dan mulai meremas-remas  dadanya, sekali-sekali aku puntir putingnya sehingga ia melenguh  panjang. Puas meraba aku lalu menyapu seluruh dadanya dengan lidahku dan  menyedot ujung putingnya sambil digigit-gigit sedikit. Hasilnya hebat  sekali Asmi bergoyang sambil meracau dengan kata-kata yang tak jelas.  Setelah itu Asmi berdiri sehingga aku berhadapan dengan vaginanya, wangi  yang baru pernah kucium itu membuatku bertambah panas sehingga kujilati  semua permukaan vaginanya yang sudah banjir itu.
Setelah itu Asmi merebahkan diri di ranjang tangannya mendekap kepalaku  pahanya dibuka. Sehingga memudahkan aku menjilat dan memasukkan lidahku  kedalam vaginanya dan menggigit-gigit bagian daging yang merah jambu.  Sehingga tubuh Asmi semakin mengejang hebat"sshh.. aahh.. terus ko"  pintanya diikuti desah nafasnya.Sekitar lima menit ku sapu vaginaya aku  melepaskan dekapan pada kepalaku dan kembali mengulum bibirnya. Ia lalu  meraih penisku"masukkan ya ko udah gak tahan" katanya dengan terengah  dan membimbing penisku menerobos goa miliknya yang tek pernah lagi  merasakan penis semenjak suaminya meninggal.Aku merasakan kenikmatan  yang kebih hebat dibandingkan saat dimasukkan  kemulutnya."slep..slep..slep" kuputar-putar didalam sambil mengikuti  goyangan pantat Asmi. sambil kupompa bibir kami terus berperang dan  tanganku meraba dan meremas payudaranya dan sekali kali memuntir  putingnya."uh..ah..mm..ssh..terus ko..mmh" desahnya sambil meremas  pantatku.Penisku terasa semakin menegang dan vaginanya semakin hebat  berdenyut memijit penisku, tak terasa sudah sepuluh menit kami  "bergoyang"."ooh ..mmh.. ah udah gak kuat.. biarin aja di situ ko mmh  .." rintih Asmi terpejam.Akupun semakin memperdalam tusukanku dan  mempercepat tempo karna juga merasakan sesuatu yang akan  keluar."sshh..aarrgghh" jeritnya sambil mencengkram  punggungku,"aahh..aahh" desahku pada saat yang bersamaan sambil mulutku  menyedot kedua puting susunya kuat-kuat secara bergantian.Air maniku  muncrat bertepatan dengan air hangat yang terasa memandikan penisku  didalam vaginanya.Kami menikmati puncak orgasme sampai betul-betul  habis, baru aku mencabut penisku setelah sangat lelah dan bebaring di  sebelahnya sambil meremas dadanya pelan-pelan.
Kemudian dia menindihku dari atas dan bertanya "gimana hukuman dari aku  ko ..?""enak Bu hukuman terenak didunia makasih ya""ibu yang terima  kasih udah lama ibu bendung hasrat, hari ini dan seterusnya ibu akan  tumpahkan kekamu semuanya" sambil mencium ku.
Setelah istirahat beberapa waktu kami kembali melanjutkan aktivitas itu  tentu saja dengan tehnik dan gaya yang berbeda-beda. Tak terhitung  berapa kali aku melakukannya sewaktu SMA yang jelas jika aku pulang  kesana pasti kami melakukan lagi dan lagi.
 
Posting Komentar